Menjadikan pembaca semakin cerdas dan bermutu.

Sabtu, 14 April 2012

Membangun Negara Melalui Ujian Nasional


Membangun Negara Melalui Ujian Nasional
Oleh Daqoiqul Misbah

Ujian Nasional (UN) selama ini memang menjadi momok yang menakutkan bagi siswa/siswi yang sedang menginjak tahun ajaran akhir. Pasalnya, mereka dituntut dan dipaksa untuk bisa lulus dalam Ujian Negara tersebut. Dan ketika mereka tidak lulus mereka harus mengulang ujian tersebut tahun depannya lagi. Tetapi, ini bukanlah suatu tindakan yang harus dihindari dan tidak dilaksanakan.
Ya, memang itulah kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah selama ini. Pemerintah bertujuan dengan adanya UN tersebut bisa menciptakan kader-kader muda yang lebih berkualitas. Yaitu dengan mengadakan Ujian Negara yang soal-soalnya standar Nasional bahkan kalau memungkinkan memakai standar Internasional.
Sebenarnya, UN memiliki dampak yang sangat positif bagi kemajuan Negara kita Indonesia. Hal ini bisa kita lihat melalui jangka panjang bukan jangka pendek. Kesalahan kita adalah memandang hal ini dengan jangka pendek. Memang, banyak siswa/siswi mengalami depresi ketika mereka dihadapkan pada masalah UN. Yang lebih tragis adalah misalkan ada siswa/siswi yang sangat pandai dan selalu menjadi bintang kelas akhirnya tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi gara-gara tidak lulus ujian. Hal ini lah yang sering dikatakan banyak orang sebagai pembunuhan karakter.
Pembunuhan karakter jangka pendek. Ya, kata itulah yang tepat untuk menjawab statement diatas. artinya, kita harus lebih giat lagi dari yang sebelumnya. Inilah yang sebenarnya ditekankan pemerintah dalam UN tersebut. Kita harus lebih giat belajar dan berlatih agar apa yang kita impikan dan cita-citakan bisa terwujud.
Dalam buku yang pernah populer berjudul Megatrends 2000, futurolog John Naisbitt dan Patricia Abrudene yang memberikan sedikit wejangan kepada kita, yaitu, di hadapan kita terbentang dasawarsa terpenting dalam sejarah peradaban, suatu periode inovasi teknologi yang mempesona, peluang ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya yang memaksa kita untuk memeriksa kembali diri kita.
Berangkat dari itu, kita harus mempunyai skill untuk bisa melawan badai teknologi yang lebih modern ini. Skill yang digunakan minimal berdasarkan standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah. Tentu saja kita harus pandai dan berani bersaing dengan yang lainnya. Disinilah peran UN, yang sebenarnya bisa menjadikan seseorang untuk lebih giat dan berlatih terus. Tetapi kelemahan kita adalah sering merasa puas dengan hasil yang telah diperoleh.
Memang  ketika berbicara masalah UN pasti timbul pertentangan. Seharusnya kita jangan semakin mempersulit masalah ini, tetapi kita bersama-sama fokus dalam pembentukan UN yang lebih maju dan dapat dipercaya. Dengan membentuk UN yang semakin maju dan dapat dipercaya ini pasti kader-kader yang dihasilkan juga akan lebih baik dari yang sebelumnya. Pemerintah juga harus lebih ketat dalam mengawasi jalannya UN. Mulai dari pengawasan pembuatan soal, distribusi soal, dan pastikan kalau soal jatuh ke tangan yang benar, agar soal benar-benar steril dari kelompok yang tidak bertanggungjawab. Dengan demikian, UN akan lebih kredibel dan bukan menjadi momok yang menakutkan lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

© Blogger Kejora, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena